SELAMAT DATANG kepada PELANGGAN BANG-OJEK.... BANG-OJEK Baik dan Ganteng

BANG-OJEK

Saturday, December 3, 2016

Ojek Online BANG-OJEK Cari Rider LAKI-LAKI



BANG-OJEK Yogyakarta saat ini membuka lowongan seluas-luasnya bagi masyarakat yang berminat untuk menjadi Driver Ojek bersama BANG-OJEK. Jasa Ojek saat ini semakin luas dan umum digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Apalagi sejak kemunculan beberapa perusahaan ojek yang berbasis online, seperti BANG-OJEK. Untuk itu saat ini sangat banyak dibutuhkan Driver BANG-OJEK yang akan melayani seluruh pesanan pengantaran dan penjemputan di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.

Dan bagi anda yang mungkin tertarik untuk melamar di GO-JEK untuk menjadi salah satu Driver rekanan di BANG-OJEK, berikut persyaratan melamar di BANG-OJEK.


Persyaratan:
1. Fotokopi KTP, SIM C, STNK, KK
2. Surat Keterangan Domisili apabila KTP dan tempat tinggal beda
3. Jaminan asli BPKB / Ijazah terakhir / KK / Akte Lahir / Buku Nikah
4. Usia maksimal 40 th
5. Pendidikan minimal SMP
6. Wajib membawa motor sesuai STNK saat seleksi
7. Wajib memakai Sepatu
8. PENAMPILAN MENARIK

Khususnya di kota Yogyakarta

LANGKAH-LANGKAH PENDAFTARAN

1. MENGAMBIL NOMER PENDAFTARAN DRIVER. 
Untuk memperoleh nomor pendaftaran: SMS ke 085799281950, 
format: NamaLengkap_TanggalLahir_NomorHP 
(Contoh: “JONIRIDWANSYAH 23AGUSTUS1985 089234567897”). 
Waktu : Senin – Jumat, 09:00 – 13:00 WIB. 
Anda akan mendapat konfirmasi balasan: NamaLengkap_Nomor_Tanggal.

2. DAFTAR ULANG. 
Pada tanggal yang ditentukan, mohon datang ke Kantor Pusat di Jalan Raya Janti, Yogyakarta, antara jam 7 – 10 pagi. Bawa: Motor yang digunakan, persyaratan, dan jaminan dan Tunjukkan SMS yang telah diterima.

3. MENUNGGU PEMANGGILAN.
Untuk dilanjutkan dengan proses seleksi dan training.

   
   



Thursday, December 1, 2016

OJEK ONLINE BANG-OJEK OJEK YOGYAKARTA


 
  Saya punya langganan ojek pangkalan di dekat tempat saya bekerja. Saya biasa naik ojek menuju Stasiun Lempuyangan, dengan ongkos Rp. 20.000. Saat ini memang banyak ojek online, namun Di tengah serbuan ojek online, Tukang ojek di dekat kantor saya itu masih setia jadi ojek pangkalan. Kami saling kenal satu sama lain karena saya sering menggunakan jasa mereka, saya hampir kenal nama mereka semua karena memang cuma ada 3 orang.

Suatu sore Seperti biasa, ojek langganan saya sudah menunggu saya. Salah satu tukang ojek yang termasuk yang paling sering saya tumpangi, namanya Joko, memang biasa ngobrol tentang anak dan keluarga. Saya tahu anaknya masih 2 tahun.

Sampe dech tujuan saya. Saya kasih dia selembar 50 ribu, sambil bilang, “makasih yak. Ini kembaliannya ambil aja, mudah-mudahan dapet yang lebih banyak nanti.” Dia Jawab, " loh tapi kok banyak banget..???". Saya jawab, "Gak papa sekali-kali". Dan dia sangat senang.


Tapi sekarang sudah ada BANG-OJEK. bagi anda yang membutuhkan jasa ojek, segera hubungi kami BANG-OJEK SMS/WA. 085799281950

Sunday, November 13, 2016

BANG-OJEK SIAP MELAYANI DELIVERY MAKANAN CAFE DI YOGYAKARTA

 Yogyakarta adalah salah satu kota besar di Indonesia. Semakin tingginya penetrasi penggunaan internet di kota besar maupun kecil, hampir semua aspek dari kegiatan sehari-hari ini tidak akan lepas dari jaringan internet ini. Fenomena yang terbaru adalah  jasa layanan antar makanan dengan pemesanan via internet.
 
Saat ini sangat marak orang memesan antar untuk makanan di Yogyakarta. salah satu sebab layanan online delivery ini yaitu karena semakin macetnya lalu lintas di jalanan yogyakarta, sehingga banyak orang yang memilih untuk pesan delivery makanan dengan tetap berada di kantor atau dirumah ketika tiba jam makan, dibanding harus keluar rumah.
Di kota Jogja, ada beberapa layanan online delivery yang beroperasi dan siap melayani pelanggan, contohnya adalah BANG-OJEK.

Bagi Anda yang selalu ingin dilayani pengantaran makanan maupun minuman, segera hubungi kami


BANG-OJEK

SMS/WA. 085799281950
























OJEK ONLINE BANG-OJEK JOGJA SIAP MELAYANI ANTAR JEMPUT PER BULAN



  Siap ANTAR JEMPUT khusus daerah Yogyakarta ojek harian dan bulanan.

Cocok bagi yang rutin kerja, punya anak sekolah, antar pesenan untuk pelanggan, dll


segera hubungi kami


BANG-OJEK

SMS/WA. 085799281950




Saturday, November 5, 2016

Survei: Rakyat Lebih Pilih Ojek Online Ketimbang Ojek Pangkalan

BANG-OJEK JOGJA - Munculnya layanan ojek berbasis aplikasi telah ditolak oleh beberapa ojek pangkalan. Meski ditentang, ojek berbasis aplikasi terus berkembang dan bahkan dianggap sebagai solusi yang bagus untuk transportasi di kota besar.

Hasil survei YouGov, salah satu perusahaan riset pasar online populer, menunjukkan sebagian besar warga Indonesia mendukung keberadaan layanan ojek online.

Dalam surveinya, YouGov menanyakan perbandingan antara ojek pangkalan dengan Gojek. Pada survei ini, YouGov melakukan jajak pendapat terhadap 4.785 responden dari seluruh Indonesia dengan rincian 52 persen pria dan 48 persen wanita.

Dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id, Rabu 16 September 2016, survei menemukan 82 persen responden setuju dengan keberadaan Gojek dibandingkan ojek pangkalan.

Survei menemukan pada empat wilayah yang telah hadir layanan Gojek yaitu Jabodetabek, Bandung, Surabaya dan Makassar, ditemukan respons jauh lebih tinggi dibandingkan area yang mana layanan Gojek belum tersedia.

Menariknya, YouGov, menuliskan 68 persen responden pada kota yang belum tersedia layanan Gojek, menginginkan agar ojek online besutan Nadiem Makarim itu bisa segera hadir di kota mereka. Sedangkan 32 persen responden lainnya mengatakan tak peduli dengan keberadaaan Gojek.

Temuan lain dalam survei ini juga melihat alasan responden mendukung Gojek atau mendukung ojek pangkalan.

Lima alasan utama dari responden yang mendukung keberadaan Go-Jek adalah:

1. Bisa menjemput pada tempat yang sudah ditentukan, saya tidak perlu keluar mencari ojek (74 persen)

2. Harga pas/tidak perlu menawar (70 persen)

3. Pengendara, kendaraan, dan helm yang digunakan memiliki standar tertentu yang membuat saya merasa aman berkendara (57 persen)

4. Tersedia di sekitar tempat saya (45 persen)

5. Layanan sudah termasuk masker dan pelindung kepala lebih higienis (44 persen).

Sedangkan lima alasan utama responden yang lebih memilih mendukung ojek pangkalan antara lain adalah:

1. Harga dapat ditawar (41 persen)

2. Melestarikan bisnis komunitas lokal agar tidak dimonopoli perusahaan (39 persen)

3. Tidak perlu menunggu pengendara Go-Jek, bisa langsung mencari ojek pangkalan di luar (39 persen)

4. Lebih fleksibel dalam perubahan tempat tujuan, waktu penjemputan, dan lain-lain (36 persen)

5. Merasa kasihan terhadap ojek pangkalan yang merasa lahan kerja mereka berkurang karena Gojek (35 persen).


Wednesday, October 5, 2016

Pengemudinya Lebih Sopan, Mike Lucock Ini Ketagihan Ojek Online

BANG-OJEK JOGJA - Aktor Mike Lucock mengaku sebagai salah satu pengguna ojek berbasis online. Awalnya, Mike masih bertahan menggunakan ojek pangkalan, namun beberapa kejadian membuatnya beralih. Harga yang dipatok terllau tinggi oleh ojek pangkalan menjadi faktor utama.

"Tadinya enggak mau ambil karena masih mikir, ah pakai ojek lokal saja, tapi mereka banting harga luar biasa, beda tipis sama taksi, ya mendingan taksi dong," kata Mike kepada VIVA.co.id saat diwawancara di FX Plaza, Jakarta.

Setelah Mike beberapa kali menggunakan ojek berbasis online, dia pun bisa menyimpulkan kelebihannya. Dari segi harga jelas terasa, Mike juga melihat pengemudi ojek berbasis online lebih sopan.

"Dari segi harga lebih murah, mereka juga tepat waktu, yang jelas mereka profesional. Mereka seperti tukang ojek berpendidikan yang tahu bagaimana memperlakukan customer," ujarnya.

Bahkan bintang film Lily Bunga Terakhirku ini pernah menguji pengemudi ojek berbasis online dan pangkalan. Ia memberi uang melebihi dari tarif yang dipatok.

"Saya pernah tes, misalkan tarifnya Rp20 ribu, saya kasih Rp30 ribu, yang online ini balikin, bahkan saya kasih Rp50 ribu mereka ngejar untuk kembaliin uangnya. Kalau yang pangkalan justru enggak," katanya.

Bercermin dari hal itu, Mike berharap tukang ojek pangkalan bisa belajar dari pengemudi ojek berbasis online. Ia ingin ojek pangkalan bersaing secara sehat.



Saturday, October 1, 2016

Cara Manajer yang "Resign" Jadi Tukang Ojek agar Tetap "Bergaji" Manajer



JAKARTA, KOMPAS.com — Faridz Budhi Suryakusuma (34) mempunyai strategi khusus dalam menjalankan aktivitas barunya sebagai tukang ojek. Sebab, meski baru bergabung 15 hari di salah satu operator ojek berbasis aplikasi, Faridz sanggup meraup uang rata-rata Rp 500.000 per hari di luar tips.

"Yang penting fokus saja. Saya sih enggak ditargetin harus dapat berapa sehari. Jalani saja," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (4/8/2015).

Alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta Utara itu mengaku memulai aktivitasnya selepas subuh, sekitar pukul 05.00 WIB.

Melalui aplikasi di smartphone, Faridz akan mengambil order terdekat dari kediamannya di kawasan Cijantung, Jakarta Timur.

Mantan manajer di sebuah resor itu tidak tebang pilih dalam mengambil order penumpang. Setelah mengantar satu penumpang, dia langsung memonitor order lainnya yang masuk secara acak di smartphone-nya.

"Kan sistemnya rebutan. Cepet-cepetan saja sama rider lain. Begitu dapat (order), jemput, langsung antar ke lokasi tujuan," kata sulung dari empat bersaudara tersebut.

Faridz mengaku tidak memiliki titik favorit untuk mencari penumpang. Hal itu mengingat order yang masuk secara acak akan tampil di layar smartphone pengojek di mana pun dia berada.

Lelaki yang juga berstatus sebagai guru renang itu menilai penghasilan pengojek dari operator ojek berbasis aplikasi mengacu pada pengendara yang bersangkutan.

"Artinya, kalau mau dapat banyak ya harus rajin muter. Terus enggak milih-milih orderan. Kalau malas-malasan dan milih-milih, enggak dapat penumpanglah," ujarnya.

Untuk sekali beroperasi, sejak subuh hingga malam hari, Faridz memilih menggunakan salah satu motor jenis bebek yang dianggapnya irit.

Sehari, rata-rata Faridz mengeluarkan uang bensin sebesar Rp 50.000. Estimasi operasionalnya diperkirakan lebih dari 200 kilometer per hari.

"Saya sih, paling habis gocap (Rp 50.000) sehari. Itu sangat cukup buat muter-muter Jakarta seharian," tuturnya.

Hati senang

Menurut dia, selama ngojek, suasana hati harus senang tanpa stres. Hal itu didapatnya dari pengalamannya sebagai guru renang. "Kalau kita ngejalanin-nya senang, apa pun yang dikerjakan pasti tanpa beban," ujar nya.

Faridz memutuskan mundur sebagai manajer resor di kawasan Puncak, Jawa Barat. Meski mendapat pertentangan dari keluarga dan cibiran dari pihak yang meremehkannya, pria yang sebelumnya berpenghasilan Rp 8 juta-Rp 10 juta itu nekat "banting setir" menjadi tukang ojek. [Baca: Tergiur Penghasilan Go-Jek, Manajer Ini Pilih "Resign"]

Faridz tidak merasa minder meski berstatus sebagai tukang ojek. Bahkan, status tersebut justru membuat hidup lebih tenang daripada saat menjabat manajer.

"Ngapain minder. Tukang ojek, tetapi penghasilan manajer, siapa yang nolak? Apalagi tingkat stresnya lebih kecil dibanding saat jadi manajer. Kalau ngojek, selesai urusan mengantar penumpang, enggak ada beban lagi pas pulang ke rumah," ucapnya senang.